Jumat, 18 Januari 2019

Cerita Dewasa Desahan babysitter ketika orgasme

      
         Cerita dewasa – Aqu pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dgn bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.
Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar…. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..
Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
Baik Mba, saya jagain lah…
setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.

Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Murni cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.
” Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Murni. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni.
Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si Murni masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.
Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak, malu mas…kata si Murni, gak apa-apa ….kata Adi.
Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wMurnita, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, Murni…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…jawab Murni, kenapa mas bilang begitu…? tanya Murni. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Murni. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Murni.
Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata Murni.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin… kata Murni, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.
Akhirnya si Murni menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya.
Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si Murni yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Murni sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.
Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si Murni. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata Murni. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si Murni pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.
Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si Murni, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni , Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni,
Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Murni. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata Murni. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan.
Murni mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si Murni yg sebelah kiri dan meremas susu Murni yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni, Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Murni, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..
Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si Murni.
iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.
Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si Murni (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si Murni memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si Murni.
adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….
ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…
Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……
aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si Murni.
aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.
Sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu.
Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Murni sambil agak malu-malu.
Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Murni.
Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….jawab si Murni.
Aqu mulai merasa si Murni agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.
Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.
Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..
Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.
Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
Akrab gimana……? Tanya Si Murni agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?
Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si Murni memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.
Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
Si Murni mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Murni kayak yg greget campur kesel.
Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si Murni agak serius.
Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
Mas kok gitu sih….? Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si Murni agak sengit.
Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari…..jawab si Murni.

Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Murni memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
Ah..biasa aja mas jawab si Murni.
Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.
Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si Murni.
Ya…iya…dong, si Murni terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.
Apanya yg enak mas…tanya si Murni. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.
Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
Manaaaa….tanya si Murni. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Murni.
Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si Murni.
Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….
Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si Murni membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.
Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Murni yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si Murni, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….
Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,
Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus,
si Murni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si Murni, aqu bantu proses keluar nya si Murni, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si Murni seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
wah si Murni mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.
Kemudian sejenak si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.
Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Murni.
Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.

Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni, aduh Ni, CDmu sakit nih….
Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,
Murni terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobic.
Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….
Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si Murni.
Kemudian si Murni menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya.
Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si Murni menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.
Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku.
Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,
Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si Murni, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si Murni, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…kemaluan si Murni menjepit, crot kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si Murni agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.

Cerita Enak Enak JANDA BERJILBAB RELA DICUMBU DEMI MELUNASI HUTANG


   Cerita dewasa – Aku sudah menjanda dua tahun lamanya akibat sudah tidak ada kecocokan dan konflik yang tidak terselesaikan oleh mantan suamiku, dulu aku sangat sayang dengan suamiku tapi selang satu tahun perilaku suamiku menunjukan watak aslinya, dia suka main tangan kalau sedang marah. Perkenalkan nama saya Vina, saat menjanda aku berumur 26 tahun dan mempunyai satu orang anak dari mantan suamiku. Keseharianku aku selalu menggunakan jilbab yang menunjukkan kesopanan yang menutupi setengah dari dadaku.
Suamiku tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Secara umum, dia bukan laki-laki yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, dia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit.
Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku. Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anakku. Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Y. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota S, sebuah kota di jawa tengah. Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya. BandarQ 
Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi Nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tak ada tanda-tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang menganggap aku masih gadis. Tinggi badanku adalah 165 cm. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32 B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak 1, aku memiliki perut yang datar.

Hal ini tercapai karena selalu rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak satu, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang pria manapun. Hal ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi.
Sudahlah…aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent. Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukanya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, Aku juga harus menjaga imej ku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan.
Sejujurnya, aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut. Herannya, semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan. Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh…sungguh beruntungnya buah mentimun itu…Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian.
Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya adalah bosku, seorang keturunan cina, yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tidak sengaja, dia terkadang meremas pantatku atau tetekku.
Dia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Dia bahkan pernah menempelkan kontolnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor. Aku terkejut, karena di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tidak bisa marah padanya karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut.
Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Dia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Dia Nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya. Sunguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria keturunan cina berusia 40 tahunan. Dia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Rony. Dia memiliki tinggi 160 cm, dengan badan yang agak gemuk dengan perut yang buncit.
Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Y, bahwa anakku sakit keras, hingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secepatnya, kalau tidak bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anaku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua.
Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari. Aku pun bingung, harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Rony. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panik, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Rony.
Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruangan Pak Rony. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rok ku.

Tok…tok..tok..tok…suara ketukanku di kamar kerja Pak Rony
“Masuk”…..aku dengar suara Pak Rony berseru dari dalam ruangan
Aku pun membuka pintu. Pak Rony yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.
“silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk
“Ada apa cah ayu?….dia bertanya padaku dengan nada menggoda..
Sambil menunduk, akupun pun mengatakan keperluanku pada Pak Rony sambil terbata-bata…
“Mmmaaaf  Pak, anak saya sedang sakitt kerass…
Keringat dinginku mulai mengucur….
Terus??? Pak Rony bertanya dengan nada sedikit ketus..
“Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama Pak Rony??”…Unntuk pengobatan anak saya”
Saya sudah tidak ada uang…
Ketika aku berkata seperti itu, Pak Rony hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan.
“Santi, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu…?”
“Tolonglah saya Pak Rony, anak saya sakit.. berikan saya lima juta rupiah saja…nanti bisa dipotong gaji saya”…kataku menghiba..Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku..
“Kamu tau kan, biro ini sedang kekurangan modal”, kata Pak Rony dengan datar dan tenang.. “Jumlah klien kita semakin sedikit”, “makanya pemasukan ke biro juga sedikit..”
“Ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu”…kata Pak Rony…
Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50 ribu rupiahan. Dia pun memberikannya padaku. Setelah dihitung, dia telah memberikan uang padaku sebanyak 6 juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
Pak Rony berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu..Kamu nggak usah mikirin ntar gimana ngembalikannya…Udah,cepat, kamu bawa pulang..kamu tunggu anak kamu sampai operasinya selesai…kamu boleh libur…
Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan Pak Rony dengan menyalami tangannya.. Aku pun bersyukur, operasi anaknu berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Rony. Semenjak itu, Pak Rony semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual.
Karena hutang budiku padanya,aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Rony. Setiap kali berpapasan denganku, dia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, dia mengejutkanu dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama diapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya.
Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun dia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, dia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatku. Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuanya, namun aku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria keturunan cina itu demi sejumlah uang. Sungguh berlawanan sekali dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.
Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Om Tatang memberitahuku bahwa Pak Rony memanggilku untuk datang ke ruangannya.
“Mbak, Pak Rony manggil mbak ke ruangannya”
“Huh…ada apa lagi nih??”…tanyaku dalam hati…Pelecehan apa lagi yang akan aku terima???? Gumamku
“Mhhh….iya pak…Nanti saya ke sana…
“Cepat ya mbak”…Pak Rony minta mbak datang cepat….” Kata Om Tatang sambil berlalu
“Iya… Om Tatang”…Kataku sambil tersenyum.
Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yang menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang…Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Rony.
“tok…tok…tok” ku ketuk pintu ruang Pak Rony
“Masuk”…terdengar teriakan Pak Rony dari dalam ruangan
Aku pun masuk, dan Pak Rony mempersilahkanku duduk.
Dengan senyum jahat tersungging di bibirnya, dia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur cemas.

“Mhhhhh, begini Vina…., saya cuma mau informasikan ke kamu,kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo…Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur.. saya sudah kasih kamu keringanan looo….” Pak Rony berkata dengan nada serius.
Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali.. Wah celaka…pikirku.. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih.. Ohhhh…betapa malang nasibku, jeritku di hati.
“Mhhhh….mmaaf Pak, saya belum mampu membayarnya…” jawabku terbata-bata…
“Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup”….
Tak terasa, air mataku mulai meleleh.
“Iya, saya tau…tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya..Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret…Klien kita semakin sedikit???” Suara Pak Rony mulai meninggi…
Air matakupun semakin deras mengalir.. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Rony masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukan kelicikan..
“Hmmmmm….apapun kamu harus membayar hutang kamu”….
”Atau kita selesaikan saja secara hukum??”..Ancam Pak Rony …
Aku semakin panik dengan ancaman itu…
“Ssaya mohon jangan Pak…”
“Saya pasti akan bayar…Saya masih punya anak Pak….” Kataku tersedu-sedu…
“Trus, kamu mau bayar pake apa?”
“Kamu bilang nggak punya uang?”
“Beri saya waktu satu minggu, saya bisa usahakan”….jawabku putus asa… Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
“Wah…wah…Aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar”…Paling hanya menunda waktu…Gak ada gunanya”… “Saya nggak akan berikan keringanan lagi”
“Sssayaaa mohon Pak”….aku berusah menahan tangisku agar tak semakin keras…
“Mhhhhh…baik…baik….” “Aku bisa kasi kamu solusi”….”Supaya kamu bisa lunasin utang kamu”
Aku agak lega mendengar ucapan Pak …Aku memandanginya dengan pandangan bertanya..
“Mhhhhh…boleh tau apa solusinya Pak?” ungkapku
“Kamu bisa bayar hutangmu dengan tubuh molek kamu itu”…Kata Pak Rony sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi…
Bagai disambar petir…aku terkejut mendengar ucapan Pak Rony..Aku kehabisan kata kata…
“Nggak,nggak mau”….jawabku sambil menangis
“Kamu bisa apa….?? Kalo kamu ngga bayar sekarang, ya diselesaikan lewat hukum. Aku akan laporkan kamu ke polisi”… Ancam Pak Rony…Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku..
Aku merasa semakin putus asa.. Aku hanya bisa menangis. Tangisku yang tertahan pun mulai keluar juga… Namun Pak Rony tetap tak peduli.. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku.
“Hehehe…lagian, kamu kan sudah lama jadi janda.. Masa sih gak kangen sama kontol??? Kamu puas, hutangmu lunas… Tawaran menarik kan?? Goda Pak Rony…
“Kamu tinggal ngangkang aja, biar memekmu disodok pake kontol-kontol lelaki birahi”…Dengan tubuh kaya kamu, gak sulit kok kamu dapet duit banyak..heheheh”…Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya..
Tanpa ku sadar, Pak Rony telah berdiri di sampingku, dan tanpa basa-basi, dia pun menarik tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, namun aku sadar bahwa aku tidak lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Kini aku telah dikuasai oleh Pak Rony. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri.
Dengan penuh birahi, Pak Rony menariku ke dalam pelukannya. Dengan rakus Pak Rony melumat mulutku dengan mulutnya. Tangannya menjamahi dua payudaraku yang masih tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit Pak Rony menekan tubuhku. Mhhhh…..mphhhhhh….aku berusaha meronta menghindari ciuman Pak Rony…namun mulutnya terus mengejar mulutku.
Dengan kasar dibaliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Lalu ditekannya tubuhku hingga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja agar menopang badanku. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung ke arah Pak Rony. Kini pantatku begitu bebas untuk dijamahinya. Dengan kasar dia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yang menganjal di pantatku.. Ohhhh,ternyata itu adalah kontol Pak Rony yang sudah menegang dan mengeras. KlikQQ 
Sambil menggesek-gesekan kontolnya di pantatku, salah satu tangan Pak Rony juga meremasi bongkahan pantatku yang montok dan padat itu, sedang tangan yang lain kini telah mencengkram salah satu payudaraku yang masih tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut akibat remasan tangan Pak Rony. Aku merasakan bahwa tangan Pak Rony telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yang menutup dadaku. Dia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku.
Mhhhh….ahhhh….ohhhhh….jeritan-jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika Pak Rony menyentil ujung payudaraku dengan keras, sementara kontol nya yang masih berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan.
Tangan yang satunya kini telah meremas-remas pangkal pahaku.. mulut Pak Rony dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng-geleng, dan terkadang mengadah ke atas, setiap kali Pak Rony menyodokan kontolnya ke pantatku.. Kini tangan Pak Rony mulai menarik ritsleting baju kurungku yang ada di punggungku. Dengan terampil tangannya menurunkan baju bagian atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka.
Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di bagian belakang telah terbuka. Secara umum, bagian atas tubuhku telah setengah terbuka, dan dua payudara ku yang tak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus Pak Rony menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan Pak Rony pun tak tak henti-hentinya meremas dan memilin dua puting mungilku yang berwarna coklat muda itu.
Ahhhhhhh…..udahhh…lama aku menunggu saat ini…bisik Pak Rony di telingaku yang tertutup jilbab itu…
Mhhhh ohhhhh….mhhhhhh…..desahku….
Walaupun aku telah lama tidak menikmati sentuhan pria, sungguh, aku tetap tidak bisa menikmati perlakuan Pak Rony itu. Aku justru merasa terhina, karena kontol seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Selama ini hanyalah mantan suamiku yang pernah menikmati bibirku, menghisap dua putingku yang sedang mengeras, dan menyodokan kontolnya di lubang surgaku yang basah. Saat ini, seorang pria yang bukan suamiku dengan bebas dapat menikmati pantatku, dan tangannya dengan bebas memilin dan meremas puting payudaraku..Ohhh, betapa malang nasibku..

Aku dengar suara ritsleting celana Pak Rony.. Tak lama kemudian Pak Rony pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya. Terlihatlah pemandangan yang membuatku takjub. Kontol Pak Rony yang menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar dari pada milik mantan suamiku. Dengan rakus Pak Rony pun menghisap puting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yang kanan. Terasa gigitannya pada payudaraku yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit…
“ahhhhhhhhh”. Pantatku kini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku. Mhhh,ahhhhh,….jeritan dan rintihan yang keluar dari mulutku semakin membakar birahi Pak Rony.
Pak Rony seringkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yang turun hingga menutupi dadaku ke pundakku. Pak Rony pun kemudian mengangkat rok ku ke atas..nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan Pak Rony memegangi ujung rok ku agar tak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yang masih tertutup celana dalam itu semakin menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku.
Salah satu tangan Pak Rony menuntun benda keras itu agar mengesek-gesek dengan belahan memekku yang tertutup celana dalam itu. Ohhhhh….walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di memekku mulai kurasakan. Akupun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilema. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan Pak Rony, walaupun sesungguhnya aku enggan. Tangan Pak Rony pun mulai mencari-cari ritsleting rok ku, dan segera melepasnya.
Kini bagian bawahku telah benar-benar telanjang, hanya celana dalam putihku yang masih melindungi lubang kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkannya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan basah air liur Pak Rony. Dengan kasar Pak Rony menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku kini sebatang kontol Pak Rony yang tegang dan mengeras itu.. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tangannya ke arah kontolnya, Pak Rony mengatakan
“Ayo…Kulum kontol bapaakkk…!!!”..Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaannya.
Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur…Sementara payudaraku tengah bebas menggelantung, dan bagian bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yang tersisa…mphhhhh…mhhhhh…lenguhku saat kontol Pak Rony menerobos mulutku.. Pak Rony menyuruhku menjilati ujung kontolnya hingga lubang kontolnya.
Uhhhh….aku merasa ingin muntah…Mulutku pun penuh oleh kontolnya. Tak satu jengkalpun bagian kontolnya yang tidak berkesempatan menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnya pun turut aku jilati.. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukn hal itu.
Setelah puas, Pak Rony memintaku berdiri.. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yang masih tertutup celana dalam itu, dan menariknya hingga posisiku membelakanginya. Ia menarik turun celana dalamku, hingga kini tak ada lagi yang melindungi lubang kehormatanku. Pak Rony pun berlutut di belakangku. Kini dia menguakan bongkahan pantatku lebar-lebar. Lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya…Tiba-tiba, aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku.
Ternyata Pak Rony telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah Pak Rony menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dia tidak merasa jijik. Setelah dia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan lubang memekku. Dia menguakan bibir bagian luar memekku. Tak lama kemudian, dia pun menjilati seluruh permukaannya. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Rony. Kurasakan memekku semakin basah, baik oleh air liur Pak Rony maupun cairan cinta yang kluar dari dalam memekku.
Ohhhhhh….mphhhhhh….ampuuunnnn….jangan diteruskannnnn…. Slurp…slurppp…terdengar sedotan Pak Rony di permukaan memekku semakin bernafsu.
Tak lama kemudian Pak Rony pun berdiri. Dia menarik pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan memekku semakin terkuak lebar. Tiba-tiba aku rasakan sebatang kontol yang keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Aku merasakan perih pada dinding vaginaku saat batang kontol Pak Rony bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yang selama ini terjaga dari kontol pria selain suamiku.
Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…..lengkinganku saat kontol Pak Rony disodokan dengan keras…Rasanya lubang memekku hamper terbelah.
“Ouhhhh….Vina..memekmu enak banget…udah lama Bapak nggak ngerasain memek kaya punyamu…mhhhh…ouhhhhh….akhhhhhh…..rancau Pak Rony sambil menggenjot lubang memekku… Cepok, cepok, cepok..suara pinggul Pak Rony saat bertumbukkan dengan bongkahan pantatku yang sedang membusung ke arahnya. Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, dia nampaknya memang begitu terobsesi dengan pantatku, hingga selama memakaiku pun dia lebih banyak meremas pantatku daripada dua payudaraku.
Ohhhh…mhhhh….oughhhhh….badanku bergoncang-goncang. Kepalaku yang berjilbab itu hanya mampu menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan kontol Pak Rony di dalam liang kenikmatanku.. mhhhhhh…ahhhhhh…mhhhhh….rintih dan jeritku setiap kali kontol Pak Rony melesak dalam memekku.
Viiinnnn….memekmu masih serettttt…..rancau Pak Rony… Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng…ouhhhh…..Bapak ketagihan diservis sama memekmu…..enak bangetttt…..walaupun janda tapi memekmu masih ngigit…. Mhhhh..ouhhhhh….akhhhhhhh….jawabku dengan desah dan rintih…… Capsa Susun
Masih dalam posisi doggy, Pak Rony tiba-tiba menarik kontolnya keluar dari memekku. Kini tubuhku yang lemas hanya bisa terbaring tengkurap diatas meja. Kepalaku yang masih berjilbab aku sandarkan di meja, sedangkan dua tanganku terentang berpegang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku..aku hanya bisa pasrah..
“mhhhh…..anusmu kayanya masih perawan nihh…Sini, biar Bapak perawanin…
Aku ketakutan, dan berusaha menolak. .
“Udahhh, jangan nolak…kok beraninya kamu nolak permntaan Bapakk…”
Akupun pasrah.. Cairan itu adalah cairan pelumas. Aku merasakan kepala kontol Pak Rony mulai menempel di lubang matahariku.. perlahan-lahan kepala kontol itu mulai menguakan lubang matahariku.. kurasakan kepala kontol itu semakin dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Pak Rony pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.
Akhhhhh…..ouhhhhh….terasa panas di dinding anusku akibat gesekan kontol Pak Rony itu.
ouhhhhh….sakkkkiiiiittt…..ahhhh..akhhhhhh….jeritku….Sambil menggenjot anusku, kedua tangan Pak Rony meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan Pak Rony menarik ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas. Mhhh ohhh…akhhhhh….jeritku kesakitan… Pak Rony nampaknya telah hamper klimaks.. Dia pun segera menarik kontolnya dari anusku dan menariknya seperti kesetanan. Dia melompat ke atas meja lalu membalikan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Kini posisinya duduk berlutut dengan kontol yang mengarah ke wajahku…Dua pahanya mengangkangi wajahku……
Akhhhhhhhhhhhhhhh………..teriakan Pak Rony yang telah klimak itu….Crott………crorttt….crottttt…..cairan putih kental yang berbau tak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku..aku hanya memejam, agar cairan itu tak masuk ke dalam mataku.
Sebagian telah tertelan.. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku…Kulihat Pak Rony terengah-engah setelah mencapai klimaks.. Aku hanya terlentang lemas setelah satu jam, dia menikmati semua lubang kepuasan di tubuhku…
“Memek sama anusmu memang hebat Vin… Bapakk ketagihan buat make kamu..Selama setahun bapak Cuma bisa ngeremes pantatmu, sambil bermimpi suatu saat bias njebol lubang anusmu….” Kata Pak Rony
Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapanya. Harga diriku telah hilang sekarang.. Kini aku harus siap untuk dinikmatin kapan saja oleh Pak Rony. Aku tak bisa berbuat apa-apa kini.. Setelah beristirahat selama 30 menit, sambil ku menangis sesenggukkan, aku pun minta ijin kepada Pak Rony untuk membersihkan diri di kamar mandi yang ada di ruangannya..
“ohhhh, tidak usah…kamu kan capek” sekarang saatnya kamu yang dilayani” kata Pak Rony
“Maksud Pak Rony??” jawabku
“Biar Om Tatang saja yang bersihkan tubuh Vina…hehehe”

Ouhhhh….laki-laki gila…belum puas ia menghancurkan kehormatan dan harga diriku.. kini aku harus rela dijamah oleh satu pria lagi. Nampak Pak Rony menelpon dengan HP nya, menyuruh Om Tatang masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Tak lama Om Tatang pun masuk.. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, namun dengan baju kurung yang terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan bagian bawah yang telah telanjang bulat…
“Lhoooo,mbak Vina?????” Tanya Om Tatang keheranan…
Aku hanya tertunduk malu, sementara aku tahu bahwa mata Om Tatang tidak lepas memandang tubuh telanjangku..
“Tenang Om Tatang”, kata Pak Rony pada Om Tatang… “Mbak Vina barusan kerja keras, jadi dia sekarang gerah dan capek….hehehehe….” “makanya dia kepengen bersihin badannya” “Kan kasihan, daripada dia bersihin badannya sendiri, kan lebih baik diladenin sama Om Tatang…hehehe”
“Maksud bapak? Tanya Om Tatang masih kebingungan…
“Maksudnya ya tolong Om Tatang ngelapin tubuhnya mbak Vina, terutama bagian lubang memek sama anusnya itu” Gimana Om Tatang?
“Haaaaa, Bapak beneran???? tanya Om Tatang tidak percaya…
Beneran…sudah, nggak usah banyak omong… Om Tatang mau gak???? tanya Pak Rony…
“Mauuu…mau…iya pak…mau….” Sorak Om Tatang
“Yaudah sana…” Pak Rony menyahut
“Ayoooo, sini mbak Vina…cah ayuuu….biar Om Tatang ngelapin memekmu” seru Om Tatang kegirangan…
Aku hanya menunduk, tapi badanku sudah terlalu lemah, sehingga aku hanya bisa pasrah saat Om Tatang menggandengku menuju kamar mandi. Dia pun melucuti seluruh sisa pakaianku termasuk jilbabku, sehingga aku telanjang bulat.
Dengan lap basah, dia mulai membasuh tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat menggosok liang memekku, dia pun berkomentar..
”Wahhhh, memeknya mbak Vina ini masih sempit yah.. sambil jarinya menyentil-nyentil klitorisku…beda sama memeknya lonte lokalisasi.. udah pada lower” Aku hanya terdiam sambil menahan tangisanku.
Om Tatang memelukku dari belakang. Satu tangannya meremasi payudaraku, sedang tangan lainnya sibuk menggosok memekku.
“Mbak, yang bagian dalam memek mbak belum dibersihkan, biar kontol Om Tatang nanti yang ngegosokin bagian dalam memeknya mbak…hahahaha”, kata Om Tatang..
Pak Rony berdiri di pintu kamar mandi senyum-senyum melihat ulah Om Tatang kepadaku.
“Kontol Om Tatang udah ngaceng nih” Wahhh…mimpi apa Om Tatang semalem..selama ini Om Tatang cuma membayangin gituin mbak Vina… impian Om Tatang jadi kenyataan..
“Om Tatang, itu jilbabnya dipakaiin lagi”
“lebih ngacengin kalo make jilbab”
“Siapp bosss…” kata Om Tatang
Setelah selesai membersihkan diriku, aku pun disuruhnya lagi memakai jilbab, namun dengan tubuh yang telanjng bulat. Kini telah kukenakan jilbab warna kremku yang masih ada bercak-bercak sperma Pak Rony..
“Om Tatang, ini uang buat Om Tatang” Pak Rony mengeluarkan uang seratus ribuan dan diberikan pada Om Tatang.
“Syaratnya, Om Tatang harus tutup mulut tentang rahasia di kantor ini…nah sekarang Om Tatang boleh nikmatin mbak Vina sepuasnya…
“Siap bossss” Kata Om Tatang.
Om Tatang mendorongku ke sofa di ruang Pak Rony…Tanpa basa-basi ia pun mengeluaran kontolnya yang berukuran 20 cm. Dengan kasar ia menarik jilbabku hingga kepalaku mengarah ke kontolnya..
“Ayo, diemut mbak” kontolnya Om Tatang sudah lama nggak dibasahin nih…” kata Om Tatang disambut dengan tawa Pak Rony.. Tanpa aku sadar, Pak Rony telah datang dengan membawa sebuah handycam untuk merekam persetubuhanku dengan Om Tatang..
“Hehehe, kamu memang cocok jadi bintang bokep”
“Apalagi bokep cewek berjilbab” hehehehe
Mhhhhh…oukhhhhh……kepalaku yang berjilbab itu maju mundur mengulum kontol Om Tatang yang keras.. Laki-laki duda berusia 50 tahun itu Nampak merem melek menikmati kulumanku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu..
Ohhh…mbak Vina…ohhhh…kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan” hhhhhh…mhhhh..
Setelah puas dengan mulutku, Om Tatang menyuruhku untuk terlentang di sofa. Dengan rakus ia pun mengulumi payudaraku dan menggigit-gigit putingnya yang mungil kecoklatan itu…
Owhhhh…mhhhh… Om Tatang….sakkkittttt….
Om Tatang semakin liar mengulum putingku. Satu tangannya memilin-milin payudaraku yang lain, sedang tangan satunya lagi memainkan klitoris…kini aku merasakan kegelian… kurasakan jari-jari Om Tatang menusuk-nusuk liang memekku…
Om Tatang kemudian melebarkan kedua pahaku dan blessssssssssssssssss….kontol Om Tatang pun terjepit dalam liang nikmatku… Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan Om Tatang sibuk memilin-milin putingku…”ohhhh, mbak Vina….memekmu enak banget…..Om Tatang belum pernah ngerasain memek kaya punya mbak Vina……
Tiba-tiba Om Tatang menghentikan genjotanya, dan menarik kontolnya.. Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging.. Aku hanya pasrah mengikuti arahan Om Tatang… Dalam posisi menungging, sekali lagi Om Tatang menyodokkan kontolnya dalam liang nikmatku. Dengan sodokan-sodokannya yang keras, tubuhku pun terguncang-guncang. Tangannya meremasi payudaraku dan sesekali menampar paha dan pantatku hingga terasa pedih. Aku diperlakukannya seperti seekor kuda tunggangan atau sebuah boneka seks…. Aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan itu..
“Mhhhh,…memek lonte jilbaban ternyata enak…mhhhh…ouhhhh” rancau Om Tatang saat kontolnya terjepit dalam liang kenikmatan.
Om Tatang yang telah lama menduda, dan selama ini memuaskan hasrat seks nya dengan pelacur pelabuhan, yang tentu saja tua-tua dan tidak higienis. Kini kontol Om Tatang berkesempatan untuk menikmati liang memek seorang wanita muda berjilbab, dimana liang memeknya selalu terjaga dan terawat. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum tentu kuijinkan untuk bisa menjepitkan kontolnya dalam lubang memekku, kecuali menikahiku, namun kini, seorang pesuruh kantor yang tua malah berkesempatan menikmati liang memek milikku dengan gratis…ohhhhh…nasibku….

Bukan hanya liang memekku, kontol Om Tatang pun kini telah merasakan pula jepitan lubang anusku…kali ini tidak terlalu sakit…justru anehnya, akupun mulai menikmati permainan Om Tatang.. Om Tatang menarik kontolnya, lalu menarik jilbabku hingga kepalaku mendekat kearah kontolnya. Tangan satunya sedikit mencekik leherku, sehingga mulutku terbuka, dan KHHHHHHHHHHHHHHHH….teriakan Om Tatang saat orgasme…..
Cretttt…creeeetttttt…creeeettttt….cairan putih hangat masuk seluruhnya ke mulutku.
Bukan hanya itu, Om Tatang pun menyuruhku untuk menelan semua spermanya…. hueekkkkkkk…. rasanya muak sekali.. namun aku terpaksa… nampak sisa-sisa sperma mengalir dari sela-sela bibirku, hingga menambah noda di jilbab kremku… Sisa-sisa sperma yang ada di lantai dan sofa pun harus kujilati pula.
Semua adegan itu direkam oleh Pak Rony.. Pak Rony mengancam, jika aku melaporkan kejadian ini pada polisi, atau tidak mau menuruti kehendaknya, maka video itu akan tersebar. Kejadian di kantor saat itu barulah sebuah awal penderitaanku.
Pak Rony ternyata menjualku pada para pria hidung belang, bukan sekedar untuk membayar hutangku, namun juga untuk membiayai bironya yang hampir bangkrut itu… Dengan jilbab di kepala dan wajahku yang keibuan, banyak bos-bos yang rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk diberikan pada Pak Rony demi memperoleh kesempatan menjepitkan kontolnya ke dalam liang memek dan anusku dengan tetap mengenakan jilbabku…


Lihat juga:
Agen Bandarq Terbaik dan Terpercaya ya di KlikQQ 

Cerita Dewasa Gara gara cukur jembut jadi ngewe dengan teman sendiri

  Hari ini aku akan menceritakan sebuah kisah maniak seks lesbian dan aku juga merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. Dan hal ini sang...